Sepasang Kambing Kacang Bujang dan Dara

Google
 

10 February 2018

Perkawinan Silang Domba dan Kambing: Kapan Heterosis Maksimal Tercapai?



6.5.2. Perkawinan Silang
Perkawinan silang bertujuan untuk:
  • menggabungkan semua karakteristik yang diinginkan dari dua atau lebih galur dalam satu jenis progeni (keturunan), dan
  • memanfaatkan keunggulan hasil perkawinan silang atau heterosis yang terjadi pada perkawinan silang. Heterosis atau keunggulan hasil perkawinan silang mengacu pada keunggulan kinerja individu hasil kawin silang di atas kinerja rata-rata kedua ternak induknya.
Perkawinan silang dapat memperbaiki kinerja domba dan kambing dalam kondisi manajemen yang baik jika galur induknya yang dilibatkan dalam perkawinan silang dipilih secara hati-hati.

 6.5.2.1. Perlunya Perkawinan Silang
Peluang meningkatkan produktivitas menggunakan galur ternak yang biasa hidup di daerah beriklim sedang sangat kecil di Ethiopia karena galur ternak luar ini membutuhkan lingkungan produksi yang lebih baik, jelas usaha yang mahal. Oleh karena itu, galur ternak lokal perlu diperbaiki untuk meningkatkan potensi produksinya. Galur ternak luar yang produktif atau hasil perkawinan silangnya dapat dipelihara di daerah tertentu yang memungkinkan penyediaan masukan yang melimpah. Ini bisa ditujukan untuk pasar tertentu yang menuntut hewan ternak yang tumbuh dengan cepat dan produk yang lebih seragam.

Galur ternak lokal biasanya beradaptasi dengan baik dengan keadaan lingkungan setempat - iklim, pakan, paparan penyakit, dan sebagainya. Galur ternak ini jarang dianggap sempurna di semua aspek dan produktivitasnya perlu ditingkatkan. Perbaikan pakan dan manajemen biasanya akan meningkatkan produktivitas hewan ternak. Namun, mengubah genotipe biasanya akan meningkatkan produktivitas secara drastis, dan memungkinkan pemanfaatan pakan tambahan dan pengelolaan yang lebih baik secara lebih efisien. 

Cara paling cepat untuk melakukan perubahan genetik adalah dengan memasukkan beberapa karakteristik galur ternak baru dengan mengawinsilangkannya dengan galur ternak lokal. Cara yang paling lazim adalah dengan menggunakan induk jantan dari galur ternak baru baik secara langsung melalui perkawinan alami atau secara tidak langsung melalui air mani yang digunakan dalam inseminasi buatan.

Harapan pertama dari persilangan dua galur ternak adalah bahwa kinerja keturunan (progeni) mereka akan berada di tengah di antara kinerja rerata dari kedua induknya.  Harapan kedua dari perkawinan silang adalah heterosis atau keunggulan hasil kawin silang. Heterosis terjadi dengan derajat yang berbeda untuk sifat ternak yang berbeda dan perkawinan silang galur ternak yang berbeda. Terjadinya heterosis berbanding lurus dengan derajat heterozigositas (tingkat perbedaan gen pada suatu pasangan gen). 

Contoh
Contoh 1
Kinerja hasil kawin silang: aksi gen aditif
 
Contoh 2
Kinerja hasil kawin silang: efek heterosis
 
· Pertumbuhan pasca penyapihan:
· Galur A = 100 g/hari
· Galur B = 140 g/hari.
· Pertumbuhan pasca penyapihan yang diharapkan:
· Hasil kawin silang = 120 g/hari.
· Pertumbuhan pasca penyapihan:
· Galur A = 100 g/hari
· Galur B = 140 g/hari
· Hasil kawin silang = 132 g/hari
· Rerata galur:
· A + B = 120 g/hari    
· Perbedaan (perkiraan heterosis):
· = (132-120)
· = 12 g/hari  
 

Heterosis terjadi jika hasil kawin silang menunjukkan kinerja lebih baik daripada kedua induknya. Hal ini penting jika peternak berencana mengawinkan dua galur ternak di mana masing-masing galur bisa hidup dengan baik di lingkungan setempat (dua galur lokal yang berbeda) dan hasil kawin silang yang diinginkan lebih unggul daripada kedua galur induknya. Jika heterosis ini tidak terjadi, maka peternak lebih baik mengganti salah satu galur ternak yang kurang baik dengan galur ternak yang lebih baik. Perbaikan ini dapat dilakukan secara langsung atau dengan perbaikan bertahap (grading-up).  

Wujud heterosis selalu maksimal (100%) pada persilangan pertama antara dua galur ternak (F1). Tingkat heterosis yang bervariasi hilang pada generasi kawin silang berikutnya karena sebagian heterozigositas pada pasangan gen hilang, yang disebut hilangnya rekombinasi.

Perkawinan Silang Timbal Balik
Untuk membandingkan secara akurat kinerja hasil kawin silang dengan kinerja galur ternak murni, secara teoritis perkawinan silang harus dilakukan dengan kedua cara yang mungkin:
betina galur A (misalnya, galur lokal) dikawinkan dengan jantan galur B (misalnya, galur luar); atau
betina galur B dikawinkan dengan jantan galur A.

Kedua varian perkawinan silang ini disebut perkawinan silang timbal balik. Meskipun ciri genetiknya sama, mereka berbeda karena hasil perkawinan silang timbal balik memiliki lingkungan maternal yang berbeda: satu dari induk betina galur lokal (galur A), yang lainnya dari induk betina galur luar (galur B).   Pengaruh maternal (induk betina) ini bisa berperan penting bagi keturunannya pada saat kelahiran dan, mungkin, sampai saat penyapihan. Setelah disapih, pentingnya pengaruh induk betina biasanya berkurang tapi kadang tidak pernah lenyap sama sekali.

Pengaruh terhadap keturunan timbul karena lingkungan maternal yang berbeda dapat menimbulkan keunggulan yang berbeda pada janin dan ternak yang baru lahir pada awal kehidupannya. Satu galur ternak mungkin memberikan pakan yang lebih baik bagi keturunan hasil kawin silang sebelum kelahirannya dan mungkin kemampuan mengasuh anak yang lebih baik setelah kelahirannya. Induk betina yang bisa beradaptasi dengan lingkungan setempat mungkin memberikan pasokan antibodi yang lebih baik kepada ternak yang baru lahir di dalam kolostrumnya daripada induk betina dari galur yang baru diimpor atau galur luar.

Contoh
Berat badan di masa penyapihan (WW) anak kambing dari persilangan timbal balik kambing Afar dan Saanen (hipotetis)

Kambing Afar (jantan) X kambing Saanen (betina)
            
                     
 Keturunan hasil kawin silang F1 17 kg (WW)

Kambing Afar (betina) kambing X Saanen (jantan)
     
                
Keturunan hasil kawin silang F1 14 kg(WW)
Keturunan kawin silang pertama memiliki galur induk betina yang terkenal dengan produksi susunya. Oleh karena itu, anaknya akan mendapat susu yang cukup dan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih baik daripada anak yang lahir dari induk betina Afar yang tingkat produksi susunya lebih rendah dibandingkan dengan kambing Saanen.

Dengan perkawinan silang, selain kuantitas produk yang berubah, kualitas juga akan terpengaruh. Kadang-kadang perubahan kualitas bisa ke arah yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, informasi yang memadai mengenai aspek kualitas perlu dikumpulkan sebelum memulai usaha perkawinan silang skala besar. Misalnya, kulit sebagian besar domba dan kambing di Ethiopia sangat diminati oleh industri kulit. 

Dengan perkawinan silang, kualitas kulit mungkin menjadi tidak diinginkan bagi industri kulit. Di sisi lain, kulit dari domba dataran rendah biasanya tidak diinginkan dan perkawinan silang (terutama galur lokal × galur lokal) dapat memperbaiki kualitas kulit ternak dari daerah ini.  Ternak hasil kawin silang juga bisa menghasilkan daging dengan rasa atau kadar lemak yang tidak diinginkan (kekurangan atau kelebihan), dan ini juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan galur ternak peningkat kualitas untuk perkawinan silang.

Perkawinan silang harus dipertimbangkan jika:
  • sifat yang harus diperbaiki memiliki heritabilitas (tingkat pewarisan/penurunan) rendah;
  • manajemen ternak lokal saat ini sudah baik, atau jika ada program penyuluhan yang efektif yang memperbaiki manajemen;
  • lingkungan berpotensi memungkinkan perbaikan nyata dalam hal manajemen;
  • hasil yang cepat sangat dibutuhkan; dan
  • tidak ada perubahan kualitas produk dari ternak hasil kawin silang atau perubahan ini dapat diterima.
Perkawinan silang harus dipertimbangkan hanya jika ternak hasil kawin silang akan hidup di lingkungan yang memungkinkan mereka mewujudkan potensi perbaikan dan menghasilkan kinerja yang baik. Untuk memperoleh manfaat nyata dari perkawinan silang, lingkungan setempat harus memiliki potensi perbaikan.

Salah satu keuntungan utama dari perkawinan silang, yang jarang dipertimbangkan, adalah pengaruhnya terhadap program penyuluhan. Domba atau kambing hasil kawin silang adalah galur ternak baru, mungkin terlihat berbeda, kinerjanya berbeda, dan dengan demikian segera menimbulkan minat dan semangat peternak. Ini bisa sangat mendukung program penyuluhan dan, dalam proses perbaikan galur ternak, dapat mendorong peternak untuk menerapkan strategi manajemen yang lebih baik yang dipromosikan secara bersamaan.   

Dalam memilih galur ternak peningkat kualitas untuk perkawinan silang, faktor berikut perlu dipertimbangkan:

Lingkungan: Ternak hasil kawin silang harus memiliki kemampuan menghasilkan kinerja yang baik dalam keadaan lingkungan di mana produksi akan berlangsung.

Karakteristik produksi yang diinginkan: Ternak hasil kawin silang harus menunjukkan jenis dan tingkat produksi yang ditetapkan sebagai tujuan.  

Karakteristik adaptasi yang diinginkan: Ternak hasil kawin silang harus menunjukkan adaptasi yang diinginkan dalam hal kemampuan bertahan, bereproduksi, dan berproduksi.

Pengalaman masa lalu: Akan sangat membantu jika tersedia informasi mengenai kinerja ternak hasil kawin silang di daerah bersangkutan atau daerah serupa lainnya di mana ternak hasil kawin silang akan digunakan. 

Kemudahan memperoleh galur ternak baru: Kesinambungan program perkawinan silang biasanya tergantung pada tersedianya dua galur ternak induk.  Ini harus dipertimbangkan sebelum memulai program perkawinan silang. 

Biaya memperoleh galur ternak baru: Membayar harga yang mahal untuk memperoleh satu atau dua galur ternak yang dilibatkan dalam program perkawinan silang dapat mempengaruhi tingkat keuntungan dan keberlanjutan program perkawinan silang.

Diterjemahkan dari artikel berbahasa Inggris berjudul Genetic Improvement of Sheep and Goats (Perbaikan Ciri Genetik Domba dan Kambing).

Sumber: http://www.esgpip.org/handbook/Chapter6.html

Hipyan Nopri, S.Pd.
Penerjemah Dokumen Hukum Inggris-Indonesia
Juga Melayani Penerjemahan Bidang Keuangan,
Kedokteran, Kimia, Pertanian, Peternakan, dll.
Medan 20122, Sumatera Utara 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Perlu jasa penerjemah?