Sepasang Kambing Kacang Bujang dan Dara

Google
 

28 February 2018

Apa Ciri Khas Perbedaan Domba dan Kambing?



Jika orang awam ditanya mengenai apa yang membedakan antara domba dan kambing, mungkin orang akan segera menjawab bahwa perbedaan paling mencolok antara domba dan kambing adalah pada rambutnya: domba berambut wol yang panjang dan keriting, sedangkan kambing berambut bulu yang pendek dan lurus.

Namun, kenyataannya ada juga galur domba yang rambutnya berupa bulu lurus dan pendek seperti rambut kambing di antaranya domba Barbados Perut Hitam, domba Santa Ines, domba Pelibuey, domba Damara, domba Dorper, domba Katahdin, domba St Croix, dll., galur domba liar yang belakangan ini sudah mulai diternakkan seperti domba Mouflon dan domba Urial, dan domba liar dan masih hidup di alam bebas, yaitu domba Argali.

Kalau begitu, apa ciri khas pembeda antara domba dan kambing? Ciri pembeda yang paling terang dan jelas adalah ekor dan tanduknya. Ekor kambing tegak, sedangkan ekor domba menggantung. Tanduk kambing saling berdekatan dan relatif lurus serta sedikit melengkung, sementara tanduk domba merentang ke samping dan berpilin di kiri-kanan kepalanya.

Berikut ini uraian lebih lengkap mengenai perbedaan domba dan kambing.

Taksonomi
Walaupun domba dan kambing memiliki banyak kesamaan, taksonomi (klasifikasi ilmiah) domba dan kambing berbeda. Domba dan kambing merupakan spesies dan genus yang berbeda. Domba (Ovis aries) memiliki 54 kromosom, sedangkan kambing (Capra aegagrus hircus) memiliki 60 kromosom. Meskipun domba dan kambing kadang kawin, hasil perkawinan silang domba dengan kambing yang subur jarang terjadi. Hasil perkawinan silang domba dengan kambing yang dilakukan di laboratorium disebut chimera.

Lihat ekornya
Cara termudah untuk membedakan domba dan kambing adalah dengan melihat ekornya. Ekor kambing tegak (kecuali jika kambingnya sedang sakit, ketakutan, atau dalam keadaan stres). Ekor domba menjuntai dan sering dipotong (diperpendek) demi kesehatan dan kebersihan.

Perilaku mencari makan
Perbedaan besar antara domba dan kambing adalah perilaku mencari makanan dan pemilihan pakannya. Kambing adalah peramban alami, lebih suka makan daun, ranting, tanaman merambat, dan semak belukar. Kambing sangat lincah dan akan berdiri dengan kaki belakangnya untuk menjangkau dedaunan. Kambing suka makan pucuk tumbuhan. Domba adalah hewan ternak perumput, lebih suka makan rumput dan semanggi yang lembut dan pendek. Domba lebih suka makan forb (rumput berdaun lebar), dan domba suka merumput dekat permukaan tanah. Kambing membutuhkan dan memilih pakan yang lebih bergizi.

Tingkah laku
Domba dan kambing biasanya menunjukkan perilaku yang berbeda. Kambing biasanya suka mendekat dan mandiri, sementara domba cenderung suka menjauh dan tidak mandiri. Domba memiliki naluri berkelompok yang lebih kuat dan menjadi sangat gelisah jika terpisah dari kawanan domba lainnya. Lebih mudah menjaga domba di dalam pagar daripada kambing.

Kambing lebih suka mencari tempat berlindung daripada domba. Domba dan kambing tidak mau kakinya basah, dan keduanya lebih suka merumput di dataran tinggi daripada di dataran rendah. Dalam perkelahian, domba jantan akan mundur dan menyerang dengan menghantamkan kepalanya. Kambing akan berdiri dengan kaki belakangnya dan turun dengan cepat untuk menghantamkan kepalanya. Dalam perkelahian, cara berkelahi domba jantan lebih menguntungkan.

Perbedaan fisik
Domba dan kambing memiliki banyak perbedaan fisik. Kambing umumnya memiliki lapisan rambut yang tidak perlu dicukur atau disisir. Domba umumnya berambut wol yang perlu dicukur setidaknya sekali dalam setahun. Ekor anak domba biasanya dipotong (diperpendek), sedangkan ekor kambing tidak perlu dipotong.

Domba memiliki bibir atas yang dibagi oleh filtrum (garis lekukan) yang jelas. Kambing tidak memiliki garis lekukan pada bibir atasnya.

Kambing jantan memiliki kelenjar di bawah ekornya. Domba memiliki kelenjar wajah atau air mata di bawah mata dan kelenjar kaki atau kelenjar bau di antara jari kakinya. Kambing jantan memiliki bau yang khas saat sudah dewasa secara seksual. Bau ini sangat menyengat selama masa birahi (musim kawin). Domba jantan yang sudah dewasa seksual baunya tidak begitu menyengat.

Tanduk
Kambing umumnya bertanduk. Sebagian kambing ada yang berjanggut. Kebanyakan trah domba secara alami tidak bertanduk (gundul). Sebagian domba memiliki surai. Tanduk kambing lebih sempit, tegak, dan kurang melengkung dibanding tanduk domba. Tanduk domba cenderung berpilin di sisi kepalanya.

Sumber: http://www.sheep101.info/sheepandgoats.html

Hipyan Nopri, S.Pd.
Penerjemah Agrobisnis Inggris-Indonesia
Juga Melayani Penerjemahan Dokumen Hukum,
Keuangan, Kedokteran, Kimia, Pertanian, Peternakan, dll.
Medan 20122, Sumatera Utara

25 February 2018

Domba Texel: Sejarah Singkat dan Informasi



Sejarah Singkat & Informasi mengenai Domba Texel
Domba Texel jantan
Ada beberapa jenis domba Texel, yaitu domba Texel Belanda, Inggris, dan Prancis. Domba Texel Inggris cenderung lebih tinggi sedangkan domba Texel Belanda kakinya sangat pendek dan ototnya besar dan padat. Namun, semua domba Texel memiliki satu kesamaan: Perkembangan Otot yang Luar Biasa dan kadar Lemak Daging Rendah!

Sejarah
Domba Texel berasal dari Pulau Texel di lepas pantai Belanda pada awal abad kesembilan belas. Domba Texel lama yang asli kemungkinan merupakan varietas domba ekor pendek. Domba Lincoln dan Leicester Longwool yang diimpor dalam jumlah terbatas disilangkan dengan domba Texel lama ini pada pertengahan tahun 1800-an. Karakteristik trah domba hasil perkawinan silang yang dihasilkan sudah ditetapkan sejak dini melalui serangkaian perlombaan lokal di pulau tersebut. Karakteristik yang diutamakan adalah trah domba yang akan menghasilkan domba yang montok dengan kualitas daging yang tinggi. Karena pasar utama untuk domba ini adalah Benua Eropa di mana lemak yang berlebihan pada potongan daging sangat tidak disukai, usaha yang signifikan juga dilakukan untuk menghasilkan domba yang kadar lemaknya cenderung rendah. 

Domba Texel pertama di Amerika Serikat diimpor oleh Pusat Penelitian Ternak Pedaging di Clay Center, Nebraska, pada tahun 1985. Setelah karantina selama lima tahun, sebagian domba Texel dilepaskan untuk dijual kepada para peternak perorangan pada tahun 1990 dan tahun-tahun berikutnya. Setelah itu, impor domba Texel yang dilakukan pihak swasta dilakukan oleh sejumlah peternak di Amerika Serikat.

Tampilan Fisik
Trah domba Texel saat ini merupakan trah domba berwajah putih tanpa wol di kepala atau kaki. Ciri khas trah domba Texel adalah wajah pendek dan lebar dengan hidung hitam dan telinga pendek yang terentang lebar dengan punggung datar. Domba Texel juga berkuku hitam. Wol yang dihasilkan domba Texel tergolong wol kualitas menengah (46's-56's) tanpa serat hitam. Bobot wol yang dicukur pada domba Texel dewasa mencapai 3,5-5,5 kg. 

Karkas
Ciri yang paling menonjol dari trah domba Texel adalah perkembangan ototnya yang luar biasa dan kadar lemak pada dagingnya yang sangat rendah. Hasil penelitian Clay Center dan University of Wisconsin menunjukkan bahwa anak domba yang induk jantannya domba Texel biasanya memiliki keunggulan 6-10% pada luas daging mata rusuk (loin eye area) jika dibandingkan dengan anak domba yang induk jantannya domba muka hitam Amerika. (Sebenarnya, banyak peternak domba Texel secara rutin memeriksa luas daging mata rusuk sebagai ukuran seleksi dan menemukan 4 + inci persegi sebagai luas yang cukup umum dan luas daging mata rusuk 5 inci persegi cukup sering ditemukan.) 

Anak domba yang induk jantannya domba Texel juga menunjukkan keunggulan satu skor kaki penuh dalam perbandingan ini dan lemak karkas total yang lebih rendah - terutama lemak di antara otot. Hal ini sangat penting karena lemak di antara otot jauh lebih sulit dibuang secara manual selama proses pengolahan dibandingkan dengan endapan lemak di bawah kulit dan di dalam otot. Yang menarik, meskipun domba Texel dalam percobaan ini tumbuh sedikit lebih lambat daripada domba berwajah hitam, efisiensi pakannya lebih baik. Dalam sebuah percobaan yang membandingkan anak domba jantan Texel dengan anak domba jantan berwajah hitam, domba Texel membutuhkan sekitar 15# lebih sedikit pakan untuk menghasilkan karkas 60# lebih banyak. 

Popularitas
Domba Texel telah menjadi trah domba pejantan terminal (domba pejantan di mana anak domba yang dihasilkannya semuanya dijual atau diakhiri garis keturunannya; karena itu, domba pejantannya disebut terminal yang berarti terakhir) yang dominan di Eropa. Di Inggris, saat ini pangsa pasar domba Texel hampir sama dengan domba Suffolk dan pangsa pasar domba Texel terus meningkat dengan cepat. Trah domba Texel juga semakin terkenal di Australia dan Selandia Baru karena fokus sistem produksi mereka telah berubah dari produksi wol menjadi produksi daging domba. Trah domba Texel jelas memberikan peluang bagi peternakan domba Amerika Utara untuk meningkatkan kualitas karkas domba mereka juga. 

Temperamen
Domba Texel memiliki temperamen yang sangat baik. Domba Texel jinak, mudah dikendalikan, dan memiliki sifat penasaran. Domba Texel cenderung tidak mudah bereaksi atau takut. 

Laju Pertumbuhan & Ukuran
Karena produksi susu domba Texel betina yang cukup banyak dan tingkat pertumbuhan domba Texel yang cepat, anak domba Texel dapat mencapai pertambahan berat badan rata-rata 250 gram per hari. Pada usia sapih (12 minggu), berat rata-rata anak domba Texel 25 kg dan berat akhir domba Texel saat disembelih (24 Minggu) rata-rata 44 kg. Domba Texel adalah domba berukuran sedang, dan bobot domba Texel betina dewasa mencapai 75 - 100 kg. Domba Texel mudah dipelihara dan merupakan trah domba pedaging yang tumbuh dengan baik hanya dengan makan rumput. 

Keunggulan Domba Texel Betina
Lama musim kawin domba Texel betina dewasa hampir 5 bulan. Domba Texel betina mulai birahi pertama kalinya pada usia sekitar 7 bulan. Yang sangat penting adalah total produksi anak tahunan domba Texel betina, yang merupakan efek gabungan dari prolifikasi (kesuburan) dan frekuensi melahirkan. Seleksi jumlah anak domba per kelahiran telah menghasilkan trah domba Texel dengan tingkat produksi anak domba yang tinggi. Jumlah anak domba rata-rata per kelahiran telah menghasilkan tingkat produksi domba yang tinggi. Domba Texel betina merupakan induk domba betina yang sangat baik dan banyak menghasilkan susu untuk anaknya. 

Sumber:
https://www.usatexels.org/about-the-breed/information/

Hipyan Nopri, S.Pd.
Penerjemah Agrobisnis Inggris-Indonesia
Juga Melayani Penerjemahan Dokumen Hukum,
Kedokteran, Keuangan, Kimia, Pertanian, Peternakan, dll.
Medan 20122, Sumatera Utara

16 February 2018

Domba Merino: Sejarah dan Cirinya


Domba Merino 

Domba Merino adalah trah domba ternak yang sangat penting dan populer. Domba ini berasal dari Spanyol dan wolnya sangat berharga. Domba Merino modern dikembangkan di Australia dan Selandia Baru. 

Domba Merino dibawa oleh orang Fenisia dari Asia Kecil ke Afrika Utara. Dan nenek moyang domba Merino mungkin didatangkan oleh orang Marini, sebuah suku Barbar di Spanyol pada akhir abad ke-12. Mungkin dari nama suku Marini inilah nama domba Merino diambil. 

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa trah domba Merino sudah ada di semenanjung Iberia sebelum kedatangan orang Marini, yaitu domba yang dibawa oleh para merino (bahasa Spanyol) yang berarti pemungut pajak di Kerajaan León, yang mengenakan pajak sepersepuluh bagian untuk wol, dendeng, dan keju. 

Para peternak domba Spanyol mendatangkan trah domba dari Inggris, yang mereka gunakan dan kawinkan dengan trah domba lokal untuk mengembangkan domba Merino pada abad ke-13 dan ke-14. Pengaruh trah domba Inggris ini didokumentasikan secara terbuka oleh para penulis Spanyol pada saat itu. 

Sebagian besar kawanan domba Merino ini dimiliki oleh para bangsawan atau pengurus gereja. Dan kawanan domba Merino ini merumput di kawasan padang rumput di selatan Spanyol pada musim dingin dan di dataran tinggi utara pada musim panas. Domba Merino adalah nenek moyang dari banyak trah domba terkenal di zaman modern. 

Dan saat ini, trah domba Merino terdapat di banyak negara, hampir di seluruh dunia.

Karakteristik 

Domba Merino merupakan domba berukuran sedang dengan penampilan yang sangat menarik. Domba Merino ada yang gundul dan ada juga domba Merino yang bertanduk. Domba Merino gundul tidak bertanduk, atau memiliki benjolan tanduk yang sangat kecil, yang dikenal sebagai tanduk semu. Domba Merino yang bertanduk memiliki tanduk panjang dan berpilin, yang tumbuh dekat kepala. 

Ukuran karkas domba Merino biasanya lebih kecil daripada karkas domba pedaging. Sebagai domba berukuran sedang, rata-rata berat badan hidup domba Merino jantan dewasa sekitar 80-105 kg. Dan domba Merino betina dewasa rata-rata sekitar 55-80 kg. 

Domba Merino adalah trah domba wol. Domba Merino biasanya dipelihara untuk diambil wolnya. Namun, domba Merino juga bagus untuk produksi daging. 

Catatan Khusus 

Domba Merino merupakan domba yang kuat dan tahan. Domba Merino mampu beradaptasi dengan hampir semua iklim, dan domba Merino juga sangat pandai mencari makan sendiri. Domba Merino harus dicukur setidaknya sekali setahun karena rambut wolnya tumbuh terus. Jika lapisan wolnya dibiarkan tumbuh terus, domba Merino bisa mengalami stres panas, kesulitan bergerak, dan bahkan mengalami kebutaan karena matanya tertutup rambut wol. 

Wol yang dihasilkan domba Merino sangat baik kualitasnya, dan istilah 'merino' lazim digunakan di industri tekstil. Seiring dengan produksi wol, trah domba Merino juga sangat bagus untuk produksi daging tanpa lemak. 

Sumber: http://www.roysfarm.com/merino-sheep/ 

Hipyan Nopri, S.Pd.
Penerjemah Agrobisnis Inggris-Indonesia 
Juga Melayani Penerjemahan Dokumen Hukum, 
Keuangan, Kedokteran, Pertanian, Peternakan, dll. 
Medan 20122, Sumatera Utara

14 February 2018

Domba Rambouillet: Sejarah, Standar, Fakta

Domba Rambouillet jantan bertanduk
SEJARAH
Domba Merino yang merupakan nenek moyang domba Rambouillet (bahasa Prancis, dibaca Rambuye; /e/-nya diucapkan seperti /e/ pada kata 'enak') pertama kali diternakkan oleh bangsa Mur di Afrika Utara pada abad keempat belas. Domba Merino ini menyertai bangsa Mur yang menaklukkan Spanyol, dan keturunan nenek moyang domba Rambouillet ini tetap berkembang biak di Spanyol ketika orang Spanyol berhail mengusir bangsa Mur.

Kualitas wol domba Merino membuat orang Spanyol mendominasi perdagangan wol di Eropa, dan untuk mempertahankan dominasi itu, pemerintah Spanyol melarang keras ekspor galur domba yang sangat berharga ini. Sebagai negara tetangga, Prancis adalah pembeli utama produk wol Spanyol dan menjadi sangat bergantung pada pasokan wol yang stabil agar pabrik pemintalan wolnya tetap beroperasi.

Sebagai hadiah untuk sepupunya Louis, Raja Spanyol memerintahkan agar sekawanan kecil domba Merino terbaik dilepas untuk diekspor ke peternakan domba di Rambouillet, Prancis. Sebanyak 318 ekor domba Merino betina, 41 ekor domba Merino jantan, dan 7 ekor domba Merino jantan yang dikebiri tiba di Rambouillet pada tanggal 12 Oktober 1786.

Pada pertengahan tahun 1800-an, beberapa peternak Amerika mulai mengimpor domba Rambouillet jantan untuk dikawin-silangkan dengan galur domba yang sudah ada di Amerika, terutama galur domba Merino yang saat itu banyak diternakkan dan kualitasnya sudah agak berkurang. Hasil perkawinan silang inilah yang menghasilkan galur domba baru, yang disebut domba Rambouillet. Pada tahun 1889, Asosiasi Peternak Domba Rambouillet dibentuk.



STANDAR GALUR DOMBA RAMBOUILLET

Kepala
Wajah bebas dari wol di sekitar dan di bawah mata sehingga domba Rambouillet dapat melihat dengan jelas, lubang hidung besar, dan bibir tebal dan berwarna merah muda. Mata domba Rambouillet besar dan jernih, waspada dan bagus, bulu mata berwarna cerah. Panjang telinga sedang dan telinga bebas dari pigmentasi berlebihan.

Leher & Pundak
Tidak ada lipatan, panjang sedang, berpadu serasi dengan pundak berukuran sedang dan bulat yang tidak terbuka, tajam, atau menonjol.

Dada - Luas, dalam dan montok. Punggung & Pinggang - Kuat, lurus dan lebar. Panjang dengan pinggang panjang dan lebar dengan daging alami dan tebal yang meliputi seluruh punggung dan pinggang.

Tulang rusuk - Besar, lebar, dan dalam, dengan lingkar dada penuh yang menjamin kapasitas besar untuk organ vital.
Pantat - Panjang, rata, dan lebar sampai ke ekor. Ekor bebas dari lipatan kulit.

Paha - Berotot montok. Bebas dari lipatan.

Kaki - Lurus dan kuat, dengan tulang yang baik sesuai usia. Panjang sedang dan tersusun rapi, bebas dari rambut berwarna. Pasterna kuat dan tegak; kuku berwarna kuning dan bebas dari pigmentasi berlebihan. Dapat bergerak bebas.

Badan
Penampilan Umum – Gagah pada domba Rambouillet jantan dan feminin pada domba Rambouillet betina, waspada, aktif, dan seimbang yang menunjukkan ciri khas domba Rambouillet. Badan dalam dan lebar, dengan punggung dan perut rata, yang menunjukkan konformasi badan yang diinginkan.

Lapisan Wol
Lapisan wol bagus, cerah, seragam, dan rapat dengan rambut wol tebal, panjang, dan halus. Kulit merah muda cerah dan sehat. Kening tertutup wol tapi rambut wol di sekeliling mata tidak begitu tebal sehingga tidak menghalangi penglihatan.

Diskualifikasi
Perkembangan testikel (buah pelir) tidak normal atau hanya satu testikel yang menggantung pada skrotum (kantung buah pelir). Ambing tidak sehat atau puting terbalik. Rahang atas atau rahang bawah menonjol. Bercak hitam pada lapisan wol. Pasterna lemah.

Bercak hitam pada suatu bagian badan domba Rambouillet. Mata buta karena tertutup rambut wol. Benjolan tanduk di kepala pada domba Rambouillet jantan tak bertanduk. Terdapat lipatan pada leher atau badan. Lipatan di bagian tengah pada pinggul atau pantat. Kemp atau serat lainnya yang tidak diinginkan. Tanduk rapat yang menjepit leher atau rahang. Setiap cacat yang mungkin membatasi kegunaan.

FAKTA GALUR DOMBA RAMBOUILLET
 

WOL
Domba Rambouillet terkenal karena serat wolnya yang panjang dan unggul serta wolnya yang halus dan rapat.

BERTANDUK VS GUNDUL
Sebagian peternak lebih suka domba Rambouillet jantan yang bertanduk daripada domba Rambouillet jantan tak bertanduk atau gundul. Apapun tujuan memelihara domba Rambouillet jantan, tidak ada perbedaan dalam kinerjanya - baik di arena pameran atau di antara kawanan domba Rambouillet betina.

KEMUDAHAN PEMELIHARAAN
Domba Rambouillet cenderung selalu bergerombol di tempat terbuka. Mudah dikendalikan di pekarangan, kandang jepit, dan tempat pemilahan. Ketahanan terhadap parasit dan penyakit internal. Domba Rambouillet suka merumput sehingga tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

Dengan program manajemen yang baik, domba Rambouillet jantan dewasa bisa mencapai bobot sekitar 125 - 150 kg. Domba Rambouillet betina dewasa dapat mencapai berat sekitar 100 - 138 kg. Domba Rambouillet bisa hidup hingga mencapai usia 10 - 12 tahun. Domba Rambouillet betina biasanya menghasilkan 1 - 2 ekor anak per kelahiran.

Sumber: http://www.countrylovin.com/ARSBA/facts.htm

Hipyan Nopri, S.Pd.
Penerjemah Agrobisnis Inggris-Indonesia
Juga Melayani Penerjemahan Bidang Hukum,
Keuangan, Kedokteran, Kimia, Pertanian, Peternakan, dll.
Medan 20122, Sumatera Utara

12 February 2018

Domba Suffolk: Bagaimana Sejarah Pengembangannya?



Domba Suffolk jantan umur tujuh bulan
Sejarah

Domba Suffolk (dibaca Safek; ucapan /e/-nya seperti /e/ pada kata 'kena') berevolusi dari perkawinan domba betina Norfolk Horn dengan domba jantan Southdown di daerah Bury St Edmunds. Domba ini dikenal sebagai domba Southdown Norfolk, atau di kalangan peternak setempat disebut domba Muka Hitam.

Catatan pertama mengenai domba ini adalah pada tahun 1797 ketika dalam "Pandangan umum mengenai pertanian di daerah Suffolk," Arthur Young menyatakan: "Domba ini seharusnya disebut domba Suffolk, dagingnya memiliki tekstur, rasa, kuantitas, dan warna saus yang luar biasa."

Domba Suffolk pertama kali dipamerkan dalam Pameran Ternak di Suffolk (salah satu daerah di kawasan pantai timur Inggris) pada tahun 1859. Buku galur domba Suffolk pertama diterbitkan pada tahun 1887. Buku ini berisi data 46 kawanan domba yang jumlah per kawanannya berkisar dari 50 sampai 1.100 domba betina dan rata-rata 314 domba betina. Ke-46 kawanan domba tersebut terdapat di Anglia Timur dan 34 di antaranya di Suffolk. Kawanan domba tertua adalah EP & H. Frost dari West Wratting, yang mulai diternakkan pada tahun 1810.

Domba Suffolk dikembangkan dengan sistem rotasi pertanian di Anglia Timur, yang makan rumput atau semanggi di padang rumput pada musim panas. Setelah menyapih anaknya, domba Suffolk betina bisa dilepaskan di rawa asin atau di ladang yang banyak tunggul batang gandumnya. Domba Suffolk makan daun swede, turnip, atau mangel di musim dingin dalam sistem peternakan yang sangat padat karya, dan padang rumput baru diberi pagar setiap hari. Domba Suffolk beranak pada bulan Februari atau Maret, di tempat terbuka di padang rumput yang diberi tempat berlindung atau di tempat terbuka yang dikelilingi pagar dan jerami.

Galur domba Suffolk berkembang biak dengan cepat, dan kawanan domba Suffolk pertama di Irlandia diternakkan pada tahun 1891, pada tahun 1895 di Skotlandia, dan tahun 1901 di Wales. Sejak awal pengembangannya, domba Suffolk diekspor ke berbagai negara, seperti Austria, Prancis, Jerman, Swis, Rusia, Amerika Utara dan Selatan, dan berbagai daerah jajahan Inggris.

Awalnya terkenal sebagai domba penghasil daging, selama bertahun-tahun galur domba Suffolk telah berkembang sesuai dengan permintaan konsumen. Domba Suffolk sekarang terdapat di seluruh negara penghasil domba di dunia. Domba Suffolk merupakan domba andalan di Kepulauan Inggris dan diakui sebagai pejantan utama yang dikawinkan dengan berbagai galur domba betina untuk menghasilkan domba pedaging muda berkualitas.

Masih menjadi galur domba pejantan utama di seluruh Inggris dan Irlandia, domba Suffolk adalah salah satu galur domba ternak Inggris tertua dan sudah ada sejak akhir tahun 1700-an, dan Perhimpunan Peternak Domba Suffolk dibentuk pada tahun 1886. Domba Suffolk tetap nomor 1 untuk tingkat pertumbuhan yang dibuktikan oleh berbagai penelitian ilmiah independen. Kemampuan tumbuh ini berarti bahwa anak domba Suffolk siap dipasarkan lebih cepat sehingga mengurangi biaya produksi, atau dipelihara sampai mencapai bobot karkas yang lebih berat, jika diperlukan.

Karena galur domba Suffolk banyak menghasilkan susu, berkuku keras, dan ukuran panggulnya lebar sehingga mampu melahirkan anak domba dengan mudah, memasukkan ciri genetik domba Suffolk ke kawanan domba komersial dapat mencegah semua masalah yang terlalu sering terjadi pada galur domba lainnya seperti anak domba yang lemah dan/atau tumbuh lambat, atau domba betina yang mengalami kelainan ambing dan kaki yang tidak dapat diterima.

Ciri Galur Domba Suffolk

Kepala: Tak bertanduk. Wajah: Hitam dan panjang. Moncong: Cukup kecil pada domba Suffolk betina.  Sedikit wol putih bersih di bagian kening masih dapat diterima.  Telinga: Panjang sedang, berwarna hitam, dan teksturnya halus.  Mata: Cerah dan besar.

Leher: Panjang sedang dan kokoh.  Pada domba Suffolk jantan lehernya lebih kuat dengan puncak yang bagus.

Bahu: Lebar dan landai.

Dada: Jauh dan lebar.

Punggung dan Pinggang: Panjang, datar, dan tertutup daging dan otot. Ekor bagus. Tulang rusuknya panjang dan besar, dengan bagian samping padat. 

Paha dan Kaki: Lurus dan hitam, dengan tulang pipih berkualitas bagus, tertutup wol sampai lutut, dari lutut ke bawah bersih dari wol.  Kaki depan terpisah dengan baik.  Kaki belakang penuh dengan daging.

Perut: Tertutup wol.

Lapisan Wol: Cukup pendek; seratnya rapat dan halus tanpa kencenderungan menjadi kusut dan jelas, yaitu tidak membayang menjadi wol atau bulu yang gelap.

Kulit: Berwarna merah muda, halus, dan lembut.

Sumber:
Suffolk Sheep (Domba Suffolk)

Hipyan Nopri, S.Pd.
Penerjemah Agrobisnis Inggris-Indonesia
Juga Melayani Penerjemahan Dokumen:
Hukum, Keuangan, Kedokteran, Kimia, Pertanian, Peternakan, dll.
Medan 20122, Sumatera Utara

Perlu jasa penerjemah?