Sejarah
Domba Suffolk (dibaca Safek; ucapan
/e/-nya seperti /e/ pada kata 'kena') berevolusi dari perkawinan domba betina
Norfolk Horn dengan domba jantan Southdown di daerah Bury St Edmunds. Domba ini
dikenal sebagai domba Southdown Norfolk, atau di kalangan peternak setempat
disebut domba Muka Hitam.
Catatan pertama mengenai domba ini
adalah pada tahun 1797 ketika dalam "Pandangan umum mengenai pertanian di
daerah Suffolk," Arthur Young menyatakan: "Domba ini seharusnya
disebut domba Suffolk, dagingnya memiliki tekstur, rasa, kuantitas, dan warna
saus yang luar biasa."
Domba Suffolk pertama kali dipamerkan
dalam Pameran Ternak di Suffolk (salah satu daerah di kawasan pantai timur
Inggris) pada tahun 1859. Buku galur domba Suffolk pertama diterbitkan pada
tahun 1887. Buku ini berisi data 46 kawanan domba yang jumlah per kawanannya
berkisar dari 50 sampai 1.100 domba betina dan rata-rata 314 domba betina.
Ke-46 kawanan domba tersebut terdapat di Anglia Timur dan 34 di antaranya di
Suffolk. Kawanan domba tertua adalah EP & H. Frost dari West Wratting, yang
mulai diternakkan pada tahun 1810.
Domba Suffolk dikembangkan dengan
sistem rotasi pertanian di Anglia Timur, yang makan rumput atau semanggi di
padang rumput pada musim panas. Setelah menyapih anaknya, domba Suffolk betina
bisa dilepaskan di rawa asin atau di ladang yang banyak tunggul batang
gandumnya. Domba Suffolk makan daun swede, turnip, atau mangel di musim dingin
dalam sistem peternakan yang sangat padat karya, dan padang rumput baru diberi
pagar setiap hari. Domba Suffolk beranak pada bulan Februari atau Maret, di
tempat terbuka di padang rumput yang diberi tempat berlindung atau di tempat
terbuka yang dikelilingi pagar dan jerami.
Galur domba Suffolk berkembang biak
dengan cepat, dan kawanan domba Suffolk pertama di Irlandia diternakkan pada
tahun 1891, pada tahun 1895 di Skotlandia, dan tahun 1901 di Wales. Sejak awal
pengembangannya, domba Suffolk diekspor ke berbagai negara, seperti Austria,
Prancis, Jerman, Swis, Rusia, Amerika Utara dan Selatan, dan berbagai daerah
jajahan Inggris.
Awalnya terkenal sebagai domba penghasil daging,
selama bertahun-tahun galur domba Suffolk telah berkembang sesuai dengan
permintaan konsumen. Domba Suffolk sekarang terdapat di seluruh negara
penghasil domba di dunia. Domba Suffolk merupakan domba andalan di Kepulauan
Inggris dan diakui sebagai pejantan utama yang dikawinkan dengan berbagai galur
domba betina untuk menghasilkan domba pedaging muda berkualitas.
Masih menjadi galur domba pejantan utama di seluruh Inggris
dan Irlandia, domba Suffolk adalah salah satu galur domba ternak Inggris tertua
dan sudah ada sejak akhir tahun 1700-an, dan Perhimpunan Peternak Domba Suffolk
dibentuk pada tahun 1886. Domba Suffolk tetap nomor 1 untuk tingkat pertumbuhan
yang dibuktikan oleh berbagai penelitian ilmiah independen. Kemampuan tumbuh
ini berarti bahwa anak domba Suffolk siap dipasarkan lebih cepat sehingga
mengurangi biaya produksi, atau dipelihara sampai mencapai bobot karkas yang
lebih berat, jika diperlukan.
Karena galur domba Suffolk banyak menghasilkan susu,
berkuku keras, dan ukuran panggulnya lebar sehingga mampu melahirkan anak domba
dengan mudah, memasukkan ciri genetik domba Suffolk ke kawanan domba komersial
dapat mencegah semua masalah yang terlalu sering terjadi pada galur domba
lainnya seperti anak domba yang lemah dan/atau tumbuh lambat, atau domba betina
yang mengalami kelainan ambing dan kaki yang tidak dapat diterima.
Ciri
Galur Domba Suffolk
Kepala: Tak bertanduk. Wajah: Hitam
dan panjang. Moncong: Cukup kecil pada domba Suffolk betina. Sedikit wol
putih bersih di bagian kening masih dapat diterima. Telinga: Panjang
sedang, berwarna hitam, dan teksturnya halus. Mata: Cerah dan besar.
Leher:
Panjang sedang dan kokoh. Pada domba Suffolk jantan lehernya lebih kuat
dengan puncak yang bagus.
Bahu:
Lebar dan landai.
Dada:
Jauh dan lebar.
Punggung dan Pinggang: Panjang, datar,
dan tertutup daging dan otot. Ekor bagus. Tulang rusuknya panjang dan besar,
dengan bagian samping padat.
Paha
dan Kaki: Lurus dan hitam, dengan tulang pipih berkualitas bagus, tertutup wol
sampai lutut, dari lutut ke bawah bersih dari wol. Kaki depan terpisah
dengan baik. Kaki belakang penuh dengan daging.
Perut:
Tertutup wol.
Lapisan
Wol: Cukup pendek; seratnya rapat dan halus tanpa kencenderungan menjadi kusut
dan jelas, yaitu tidak membayang menjadi wol atau bulu yang gelap.
Kulit:
Berwarna merah muda, halus, dan lembut.
Sumber:
Suffolk Sheep (Domba Suffolk)
Hipyan Nopri, S.Pd.
Penerjemah Agrobisnis Inggris-Indonesia
Juga Melayani Penerjemahan Dokumen:
Hukum, Keuangan, Kedokteran, Kimia, Pertanian,
Peternakan, dll.
Medan 20122, Sumatera Utara
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.