Ada beberapa
jenis domba Texel, yaitu domba Texel Belanda, Inggris, dan Prancis. Domba Texel
Inggris cenderung lebih tinggi sedangkan domba Texel Belanda kakinya sangat
pendek dan ototnya besar dan padat. Namun, semua domba Texel memiliki satu
kesamaan: Perkembangan Otot yang Luar Biasa dan kadar Lemak Daging Rendah!
Sejarah
Domba Texel berasal dari Pulau Texel di
lepas pantai Belanda pada awal abad kesembilan belas. Domba Texel lama yang
asli kemungkinan merupakan varietas domba ekor pendek. Domba Lincoln dan
Leicester Longwool yang diimpor dalam jumlah terbatas disilangkan dengan domba
Texel lama ini pada pertengahan tahun 1800-an. Karakteristik trah domba hasil
perkawinan silang yang dihasilkan sudah ditetapkan sejak dini melalui
serangkaian perlombaan lokal di pulau tersebut. Karakteristik yang diutamakan
adalah trah domba yang akan menghasilkan domba yang montok dengan kualitas
daging yang tinggi. Karena pasar utama untuk domba ini adalah Benua Eropa di
mana lemak yang berlebihan pada potongan daging sangat tidak disukai, usaha
yang signifikan juga dilakukan untuk menghasilkan domba yang kadar lemaknya
cenderung rendah.
Domba Texel pertama di Amerika
Serikat diimpor oleh Pusat Penelitian Ternak Pedaging di Clay Center, Nebraska,
pada tahun 1985. Setelah karantina selama lima tahun, sebagian domba Texel
dilepaskan untuk dijual kepada para peternak perorangan pada tahun 1990 dan
tahun-tahun berikutnya. Setelah itu, impor domba Texel yang dilakukan pihak
swasta dilakukan oleh sejumlah peternak di Amerika Serikat.
Tampilan
Fisik
Trah domba Texel saat ini merupakan
trah domba berwajah putih tanpa wol di kepala atau kaki. Ciri khas trah domba
Texel adalah wajah pendek dan lebar dengan hidung hitam dan telinga pendek yang
terentang lebar dengan punggung datar. Domba Texel juga berkuku hitam. Wol yang
dihasilkan domba Texel tergolong wol kualitas menengah (46's-56's) tanpa serat
hitam. Bobot wol yang dicukur pada domba Texel dewasa mencapai 3,5-5,5 kg.
Karkas
Ciri yang paling menonjol dari trah
domba Texel adalah perkembangan ototnya yang luar biasa dan kadar lemak pada
dagingnya yang sangat rendah. Hasil penelitian Clay Center dan University of
Wisconsin menunjukkan bahwa anak domba yang induk jantannya domba Texel
biasanya memiliki keunggulan 6-10% pada luas daging mata rusuk (loin eye area)
jika dibandingkan dengan anak domba yang induk jantannya domba muka hitam
Amerika. (Sebenarnya, banyak peternak domba Texel secara rutin memeriksa luas
daging mata rusuk sebagai ukuran seleksi dan menemukan 4 + inci persegi sebagai
luas yang cukup umum dan luas daging mata rusuk 5 inci persegi cukup sering
ditemukan.)
Anak domba yang induk jantannya domba Texel juga menunjukkan
keunggulan satu skor kaki penuh dalam perbandingan ini dan lemak karkas total
yang lebih rendah - terutama lemak di antara otot. Hal ini sangat penting
karena lemak di antara otot jauh lebih sulit dibuang secara manual selama
proses pengolahan dibandingkan dengan endapan lemak di bawah kulit dan di dalam
otot. Yang menarik, meskipun domba Texel dalam percobaan ini tumbuh sedikit
lebih lambat daripada domba berwajah hitam, efisiensi pakannya lebih baik.
Dalam sebuah percobaan yang membandingkan anak domba jantan Texel dengan anak
domba jantan berwajah hitam, domba Texel membutuhkan sekitar 15# lebih sedikit
pakan untuk menghasilkan karkas 60# lebih banyak.
Popularitas
Domba Texel telah menjadi trah domba
pejantan terminal (domba pejantan di mana anak domba yang dihasilkannya
semuanya dijual atau diakhiri garis keturunannya; karena itu, domba pejantannya
disebut terminal yang berarti terakhir) yang dominan di Eropa. Di Inggris, saat
ini pangsa pasar domba Texel hampir sama dengan domba Suffolk dan pangsa pasar
domba Texel terus meningkat dengan cepat. Trah domba Texel juga semakin
terkenal di Australia dan Selandia Baru karena fokus sistem produksi mereka
telah berubah dari produksi wol menjadi produksi daging domba. Trah domba Texel
jelas memberikan peluang bagi peternakan domba Amerika Utara untuk meningkatkan
kualitas karkas domba mereka juga.
Temperamen
Domba Texel memiliki temperamen yang
sangat baik. Domba Texel jinak, mudah dikendalikan, dan memiliki sifat
penasaran. Domba Texel cenderung tidak mudah bereaksi atau takut.
Laju
Pertumbuhan & Ukuran
Karena produksi susu domba Texel betina
yang cukup banyak dan tingkat pertumbuhan domba Texel yang cepat, anak domba
Texel dapat mencapai pertambahan berat badan rata-rata 250 gram per hari. Pada
usia sapih (12 minggu), berat rata-rata anak domba Texel 25 kg dan berat akhir
domba Texel saat disembelih (24 Minggu) rata-rata 44 kg. Domba Texel adalah
domba berukuran sedang, dan bobot domba Texel betina dewasa mencapai 75 - 100
kg. Domba Texel mudah dipelihara dan merupakan trah domba pedaging yang tumbuh
dengan baik hanya dengan makan rumput.
Keunggulan
Domba Texel Betina
Lama musim kawin domba Texel betina
dewasa hampir 5 bulan. Domba Texel betina mulai birahi pertama kalinya pada
usia sekitar 7 bulan. Yang sangat penting adalah total produksi anak tahunan
domba Texel betina, yang merupakan efek gabungan dari prolifikasi (kesuburan)
dan frekuensi melahirkan. Seleksi jumlah anak domba per kelahiran telah
menghasilkan trah domba Texel dengan tingkat produksi anak domba yang tinggi.
Jumlah anak domba rata-rata per kelahiran telah menghasilkan tingkat produksi domba
yang tinggi. Domba Texel betina merupakan induk domba betina yang sangat baik
dan banyak menghasilkan susu untuk anaknya.
Sumber:
https://www.usatexels.org/about-the-breed/information/
Hipyan Nopri, S.Pd.
Penerjemah Agrobisnis Inggris-Indonesia
Juga Melayani Penerjemahan Dokumen Hukum,
Kedokteran, Keuangan, Kimia, Pertanian, Peternakan, dll.
Medan 20122, Sumatera Utara
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.