Sepasang Kambing Kacang Bujang dan Dara

Google
 

20 October 2021

Pengantar Produksi Kerbau Perah: Distribusi Global Kerbau Ternak

Produksi susu kerbau telah menjadi tradisi di beberapa bagian dunia seperti negara-negara Kaukasia, Asia, dan Mesir, di mana susu kerbau segar, dahi (susu asam yang difermentasi), ghee (minyak mentega) dan yoghurt sangat terkenal. 

Di Italia, industri susu kerbau berkembang pesat berkat popularitas keju mozzarella kerbau. Berkat pasar mozzarella, peternakan kerbau menjadi usaha yang menguntungkan dan dilakukan secara terorganisir dengan peralatan modern. 

Di negara-negara Amerika Selatan seperti Brasil dan Argentina, kerbau dipelihara untuk diambil susu dan dagingnya. 

Dalam beberapa tahun terakhir, susu kerbau dan produk susu kerbau, terutama keju mozzarella, telah menjadi sangat terkenal dan produksi kerbau perah telah merambah ke daerah non-tradisional kerbau dengan jumlah peternakan kerbau menjamur bahkan di Inggris dan Amerika Serikat (Palmer, 2005). 

Di India dan juga Pakistan, di sekitar semua kota besar seperti Mumbai, Kalkuta, dan Karachi, orang dapat menemukan sejumlah besar peternakan kerbau dengan jumlah populasi yang beragam. 

Di Mumbai saja, ada lebih dari 200.000 kerbau di kawasan pusat kota dan mungkin 100.000 lagi di daerah pinggiran kota. Beberapa dari peternakan ini memiliki jumlah populasi kerbau lebih dari 1000 ekor, dan rata-rata populasi ternak tersebut memiliki lebih dari 100 ekor kerbau (Vidya, 2004). 

Produksi kerbau perah skala besar adalah kenyataan yang lebih besar di India dan Pakistan daripada di negara lain di dunia – meskipun itu merupakan kurang dari dua persen dari peternakan kerbau di kedua negara tersebut.

Populasi

Ada 170 juta kerbau di dunia saat ini: 97% di Asia, 2% di Afrika – terutama di Mesir, dan 0,2% di Eropa – terutama di Italia (FAO, 2004). India memiliki populasi kerbau 56%, Pakistan 14%, dan Cina 13% dari total populasi kerbau dunia. 

Hampir 98% kerbau di Asia dan Pasifik dipelihara oleh petani kecil yang memiliki lahan kurang dari dua hektar dan populasi kerbau kurang dari lima ekor (Chantalakhana dan Falvey, 1999). 

Kerbau menghasilkan 72 juta ton susu dan tiga juta ton daging setiap tahun untuk pangan penduduk dunia, sebagian besar di daerah yang rentan terhadap ketidakseimbangan nutrisi. 

Selain itu, kerbau menjadi sumber utama tenaga kerja, dan itulah sebabnya kerbau disebut sebagai “traktor hidup dari Timur” (Cockrill, 1967). 

Jadi, sangat mengejutkan bahwa kenyataannya sangat sedikit sumber daya dan upaya internasional yang digunakan dan yang dilakukan untuk mengembangkan spesies ternak ini. 

Demikian pula, sistem dan program pemuliaan kerbau belum efektif meskipun keragaman genetik spesies ternak ini sangat melimpah.


Hipyan Nopri, S.Pd., C.S.H. (Calon Sarjana Hukum)

Penerjemah Dokumen Peternakan Inggris-Indonesia

Padang Panjang, Sumatera Barat.

Referensi

Thomas, C.S. 2008. Efficient Dairy Buffalo Production. Tumba: DeLaval International AB.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Perlu jasa penerjemah?